Rabu, 12 Juli 2017

SOP (Standar Operasionla Posedur) Pemasangan Kateter Wanita

Assalamualaikum kawan, apa kabar? hari ini saya mau share artikel sambungan post terakhir ni. Kali ini artikel nya tentang SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Wanita.Prosedur nya gak jauh berbeda kok cuma beberapa bagian aja yang beda. Yuk simak artikel nya


SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangna Kateter Wanita


PENGERTIAN
Pemasangan kateter adalah memasukkan selang kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urin

TUJUAN
  1. Untuk mengeluarkan urin
  2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
  3. Mendapat urine steril untuk specimen
  4. Pengajian residu urin
  5. Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih

INDIKASI
  1. Pada pasien yang mengalami retensi urin
  2. Pada pasien yang mengalami tumor atau kanker pada saluran kemih
PETUGAS
Perawat

PERALATAN
  1. Bak instrumen steril berisi :
  2. Pinset anatomis
  3. Duk bolong
  4. kom steril
  5. Kassa
  6. Kateter sesuai ukuran
  7. Sarung tangan steril 2 pasang
  8. Desinfektan dalam tempatnya
  9. Spuit 10cc
  10. Pelumas/jelly
  11. Urine bag
  12. Plaster dan gunting
  13. Perlak atau pengalas 
  14. Bengkok
  15. Selimut mandi
  16. Aquades
  17. Sampiran Masker

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Tahap Pra Interaksi
  1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
  2. Mencuci tangan
  3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
  1. memberikan salam dan menyapa nama pasien
  2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
  3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
  1. Memasang sampiran dan menjaga privacy
  2. Memasang perlak dan pengalas
  3. Mengatur posisi pasien dalam posisi dorsal recumbent dan melepaskan pakaian bawah
  4. Memakai sarung tangan steril dan masker
  5. Isi spuit dengan aqudes, tes kateter isi kateter lalu tarik lagi
  6. Memasang duk steril
  7. Dekatkan bengkok dan kapas sublimat
  8. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dengan arah dari ataas ke bawah (kurang lebih 3 kali hingga bersih)
  9. Buka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dan bersihkan bagian dalam (labia minora)
  10. Buka sarung tangan, lalu pakai sarung tangan steril ynag baru
  11. katerter diberi pelumas atau jely pada ujungnya (kurang lebih 2,5 - 5 cm) lalu masukkan perlahan dan minta pasien menarik napas dalam, masukkan (2,5 - 5 cm) atau hingga urine keluar.
  12. Sesudah kateter masuk, isi balon dengan aquades (biasanya 20 cc)
  13. Sambung kateter dengan urine bag
  14. Memfiksasi kateter ke arah samping
  15. Melepaskan duk, pengalas dan sarung tangan
  16. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien.

4. Tahap Terminasi
  1. Melakukan evaluasi hasil tindakan
  2. Berpamitan dengan pasien
  3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula
  4. Mencuci tangan
  5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


NOTE :
  • Ukuuran kateter Wanita (dewasa) : 14 - 16 Fr
  • Ukuran kateter anak - anak : 8 - 10 Fr
  • panjang uretra wanita mencapai 3,7 - 6 cm, sehingga kateter yang masuk 5 - 7,5 cm, dan ujung kateter yang diberi jelly 3 - 4 cm.


Sekian artikel nya, semoga bermanfaat....
SEE YOU AT THE NEXT ARTICLE...



Jumat, 07 Juli 2017

SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Pria

Assalamualiakum kawan, saya mau berbagi artikel SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Pria. Pemasangan kateter ini juga dapat dilakukan pada wanita, tapi kali ini saya akan berbagi artikel SOP pemasangan kateter pada pria terlebih dahulu, yuk simak artikel nya....


SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Pria


PENGERTIAN
Kateter adalah suatu selang untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan, terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven, silk dan silikon. Atau memasukkan selang kateter melalui uretra kedalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urine.

TUJUAN  
  1. Untuk mengeluarkan urine
  2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
  3. Mendapat urine steril untuk specimen
  4. Pengkajian residu urine
  5. Melancarkan pengeluarna urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
INDIKASI
  1. Pada pasien yang megalami retensi urine
  2. Pada pasien yang mengalami tumor atau kanker pada saluran kemih
PETUGAS
Perawat

PERALATAN
  1. Bak instrumen steril berisi : 
  2. Pinset anatomis
  3. Duk bolong
  4. Kom steril
  5. Kassa
  6. Kateter sesuai ukuran
  7. Sarung tangan steril 2 pasang
  8. Desinfektan dalam tempatnya
  9. Spuit 10cc
  10. pelumas/jelly
  11. Urine bag
  12. Plaster dan gunting
  13. Perlak atau pengalas
  14. Bengkok
  15. Selimut mandi
  16. Aquades
  17. Sampiran
  18. Masker


PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Tahap Pra Interaksi
  1. Memberikan verifikasi data sebelumnya bila ada
  2. mencuci tangan
  3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
  1. Memeberikan salam dan menyapa nama pasien
  2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
  3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
  1. Memasang sampiran dan menjaga privacy
  2. Memasang perlak atau pengalas
  3. Mengatur posisi pasien dalam posisi supinasi dan melepaskan pakaian bawah/ ganti selimut
  4. Memakai sarung tangan steril dan masker
  5. Isi spuit dengan aquades, tes kateter isi aquades lalu tarik lagi
  6. Memasang duk steril
  7. Dekatkan bengkok dan kapas sublimat
  8. Bersihkan genitalia, tangan kiri memegang penis lalu prepusium ditarik sedikit ke pangkalnya dan bersihkan dengan kapas sublimat
  9. Memberi pelumas pada ujung kateter (kurang lebih 12,5 - 17,5 cm)
  10. Mengarahkan penis ke atas
  11. Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 15-23 cm sambil anjurkan pasien menarik napas atau hingga urine keluar
  12. JIka tertahan jangan dipaksa
  13. Sesudah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades
  14. Sambung kateter dengan urine bag
  15. Fiksasi ke arah atas paha/ abdomen
  16. Melepas duk, pengalas dan sarung tangan
  17. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien

4. Tahap Terminasi
  1. Melakukan evalusi hasil tindakan
  2. Berpamitan dengan pasien
  3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula
  4. Mencuci tangan
  5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


NOTE:
  • Jenis - Jenis Kateter
  1. Kateter karet/ latex : Digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
  2. Kateter Meta, logam : Digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu melahirkan
  3. Kateter Plastik : Digunakan sementara karena  mudah rusak dan tidak fleksibel
  4. Kateter menetap (foley)  Digunkana untuk periode waktu yang lebih lama, beberapa minggu
  5. Kateter Three way (foley kateter) : Digunakan untuk irigasi, setelah melakukan operasi. Fungsi 3 jalan tersebut adalah untuk masuk irigasi, keluar irigasi dan keluar urine.
  6.  Kateter Silicon murni atau teflon : Untuk penggunaan jangka waktu yang lama 2-3 bulan (bahan lebih lentur pada meathur uretra)
  • Ukuran kateter pada laki-laki 16-18 Fr
  • Harus diganti 3 hari sekali
  • Panjang uretra pria mencapai 14 - 20 cm, sehingga kateter yang masuk 15-22,5 cm dan ujung kateter yang diberi jelly 12-17,5 cm
  • Tanda cairan balon masuk pada tempat yang benar atau di blass adalah apabila dimasukkan cairannya tidak terasa berat atau gampang. Apabila salah letak balon ia akan berada pada uretra dan saat dimasukkan cairan terasa berat.

Sekian artikel pada hari ini, semoga bermanfaat...
SEE YOU AT THE NEXT ARTICLE...... 

Selasa, 04 Juli 2017

SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Naso Gastric Tube (NGT)

Assalamualaikum kawan, lama tak bersua heheee,,, hari ini saya akan share lagi pada kalian tentang SOP Pemasangan Naso Gastric Tube (NGT) / pemasanngan selang pipa lambung. Ada beberapa pasien yang tidak memungkinkan untuk makan atau memenuhi nutrisi melalui oral, baik karna penurunan tingkat kesadarannya maupun ada gangguan fungsi menelan. yuk simak artikel berikut.


SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Naso Gastrik Tube (NGT)


PENGERTIAN

Memasang selang/ pipa khusus melalui saluran pencernaan atas secara langsung yang berakhir di lambung.

TUJUAN
  1. Memasukkan makanan, obat pasien yang tidak bisa makan melalui mulut
  2. Mencegah distensi gaster
  3. Melakukan bilas lambung
  4. Mengambil spesimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium
KEBIJAKAN 
  1. Pasien yang tidak dapat makan melalui mulut
  2. pasien yang illeus atau peritonitis trauma abdoment (untuk drkompresi)
  3. pasien perdarahan lambung/ bilas lambung
PETUGAS

Perawat

PERALATAN
  1. Slang NGT
  2. Klem 
  3. Spuit 10 cc
  4. Stetoskop atau gelas berisi air matang
  5. Plester & gunting
  6. Kain Kassa
  7. Pelumas/Vaselin/Jelly
  8. Perlak atau pengalas
  9. Bengkok atau pengalas
  10. sarung tangan

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Tahap Pra Interaksi
  1. Melakukan pengecekan program terapi
  2. Mencuci tangan
  3. menempatkan alat di dekat pasien
2. Tahap Orientasi
  1. Memeberikan salam dan menyapa nama pasien
  2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
  3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
  1. Menjaga Privacy
  2. Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau fowler (jika tidak ada kontra indikasi)
  3. Memakai sarung tangan 
  4. Membersihkan lubang hidung pasien
  5. Memasang pengalas diatas dada
  6. Letakkan bengkok di dekat pasien
  7. Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari Prosessus Xipoideus ke hidung dan belok ke daun telinga)
  8. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai panjang NGT yang akan di pasang
  9. Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala, dan kleam pangkal pipa tersebut lalu masukkan perlahan ujung NGT melalui hidung (bila pasien sadar anjurkan pasien untuk menelann ludah berulang-ulang)
  10. Memastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara : ⏩ Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem dibuka) dan perhatikan bila ada gelembung, pipa masuk ke dalam paru-paru dan jika tidak ada gelembung pipa tersebut masuk ke lambung, setelah itu diklem atau dilipat kembali. ⏩ Menginspirasi NGT dengan spuit atau memasukkan udara 10 cc sambil diauskultasi di region lambung. Apabila di lambung terdengar bunyi "Blup" berarti pipa tersebut sudah masuk ke lambung. Setelah itu retensi (keluarkan) kembali udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang dimasukkan.  
  11. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem atau disesuaikan dengan tujuna pemasangan
  12. Melakukan fiksasi NGT di depan hidung da pipi.

4. Tahap Terminasi
  1. Melakukan evaluasi tindakan 
  2. Berpamitan dengan klien
  3. Membereskan alat-alat
  4. Mencuci tangan
  5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan  

Alhamdulillah sekian untuk hari ini
SEE YOU AT THE NEXT ARTICLE