Jumat, 07 Juli 2017

SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Pria

Assalamualiakum kawan, saya mau berbagi artikel SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Pria. Pemasangan kateter ini juga dapat dilakukan pada wanita, tapi kali ini saya akan berbagi artikel SOP pemasangan kateter pada pria terlebih dahulu, yuk simak artikel nya....


SOP (Standar Operasional Prosedur) Pemasangan Kateter Pria


PENGERTIAN
Kateter adalah suatu selang untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan, terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven, silk dan silikon. Atau memasukkan selang kateter melalui uretra kedalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan urine.

TUJUAN  
  1. Untuk mengeluarkan urine
  2. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemih
  3. Mendapat urine steril untuk specimen
  4. Pengkajian residu urine
  5. Melancarkan pengeluarna urin pada klien yang tidak dapat mengontrol miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
INDIKASI
  1. Pada pasien yang megalami retensi urine
  2. Pada pasien yang mengalami tumor atau kanker pada saluran kemih
PETUGAS
Perawat

PERALATAN
  1. Bak instrumen steril berisi : 
  2. Pinset anatomis
  3. Duk bolong
  4. Kom steril
  5. Kassa
  6. Kateter sesuai ukuran
  7. Sarung tangan steril 2 pasang
  8. Desinfektan dalam tempatnya
  9. Spuit 10cc
  10. pelumas/jelly
  11. Urine bag
  12. Plaster dan gunting
  13. Perlak atau pengalas
  14. Bengkok
  15. Selimut mandi
  16. Aquades
  17. Sampiran
  18. Masker


PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Tahap Pra Interaksi
  1. Memberikan verifikasi data sebelumnya bila ada
  2. mencuci tangan
  3. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
  1. Memeberikan salam dan menyapa nama pasien
  2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
  3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
  1. Memasang sampiran dan menjaga privacy
  2. Memasang perlak atau pengalas
  3. Mengatur posisi pasien dalam posisi supinasi dan melepaskan pakaian bawah/ ganti selimut
  4. Memakai sarung tangan steril dan masker
  5. Isi spuit dengan aquades, tes kateter isi aquades lalu tarik lagi
  6. Memasang duk steril
  7. Dekatkan bengkok dan kapas sublimat
  8. Bersihkan genitalia, tangan kiri memegang penis lalu prepusium ditarik sedikit ke pangkalnya dan bersihkan dengan kapas sublimat
  9. Memberi pelumas pada ujung kateter (kurang lebih 12,5 - 17,5 cm)
  10. Mengarahkan penis ke atas
  11. Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 15-23 cm sambil anjurkan pasien menarik napas atau hingga urine keluar
  12. JIka tertahan jangan dipaksa
  13. Sesudah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades
  14. Sambung kateter dengan urine bag
  15. Fiksasi ke arah atas paha/ abdomen
  16. Melepas duk, pengalas dan sarung tangan
  17. Mengganti selimut mandi dengan selimut klien

4. Tahap Terminasi
  1. Melakukan evalusi hasil tindakan
  2. Berpamitan dengan pasien
  3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula
  4. Mencuci tangan
  5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


NOTE:
  • Jenis - Jenis Kateter
  1. Kateter karet/ latex : Digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
  2. Kateter Meta, logam : Digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu melahirkan
  3. Kateter Plastik : Digunakan sementara karena  mudah rusak dan tidak fleksibel
  4. Kateter menetap (foley)  Digunkana untuk periode waktu yang lebih lama, beberapa minggu
  5. Kateter Three way (foley kateter) : Digunakan untuk irigasi, setelah melakukan operasi. Fungsi 3 jalan tersebut adalah untuk masuk irigasi, keluar irigasi dan keluar urine.
  6.  Kateter Silicon murni atau teflon : Untuk penggunaan jangka waktu yang lama 2-3 bulan (bahan lebih lentur pada meathur uretra)
  • Ukuran kateter pada laki-laki 16-18 Fr
  • Harus diganti 3 hari sekali
  • Panjang uretra pria mencapai 14 - 20 cm, sehingga kateter yang masuk 15-22,5 cm dan ujung kateter yang diberi jelly 12-17,5 cm
  • Tanda cairan balon masuk pada tempat yang benar atau di blass adalah apabila dimasukkan cairannya tidak terasa berat atau gampang. Apabila salah letak balon ia akan berada pada uretra dan saat dimasukkan cairan terasa berat.

Sekian artikel pada hari ini, semoga bermanfaat...
SEE YOU AT THE NEXT ARTICLE...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar